Reaksi
Reduksi Oksidasi
Apakah kamu pernah mengunjungi tempat penampungan
besi-besi tua? Jika tumpukan besi-besi tua tersebut diamati, maka sebagian dari
besi tersebut sudah berkarat.
Mengapa besi
tua tersebut berkarat? Apakah yang meneyebabkan besi itu berkarat? Untuk dapat
menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak uraian berikut! Peristiwa berkaratnya
besi terjadi karena reaksi antara besi (Fe) dengan Oksigen di udara. Reaksi ini
termasuk reaksi redoks. Reaksi redoks merupakan kependekn dari Reaksi Reduksi
Oksidasi. Konsep reaksi redoks mengalami perkembangan. Adapun perkembangan
konsep reaksi redoks adalah sebagai berikut :
Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
1.
Reaksi Pengikatan dan Pelepasan
Unsur Oksigen
Reaksi oksidasi adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
Si + O2 → SiO2
4 Fe + 3 O2 → 2
Fe2O3
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi
pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi,
kertas, kayu bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu
zat.
Contoh:
2 CuO → 2 Cu +
O2
H2O → H2 +
O2
2.
Reaksi pelepasan dan
pengikatan elektron
Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan
penangkapan elektron.
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
Na → Na + +
e
Zn → Zn +2 +
2e
Al → Al +3 +
3e
Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
Na + + e → Na
Fe 3+ + e → Fe 2+
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi
tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
3.
Reaksi penambahan dan
pengurangan bilangan oksidasi
Oksidasi adalah peristiwa
naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi
adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut
juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki
suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
a.
Bilangan oksidasi suatu unsur bebas adalah nol
Contoh : Na, Fe, O2 , H2 memiliki
biloks nol
b.
Jumlah total bilangan oksidasi senyawa adalah nol
Contoh : H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total
biloksnya adalah nol
c.
Bilangan oksidasi ion sesuai dengan muatannya
Contoh : biloks dari Na + = +1
biloks dari O 2- =
-2
biloks dari Fe 3+ = +3
d.
Bilangan oksidasi unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh : Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1
e.
Bilangan oksidasi unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh : Biloks Ca dalam CaCO3 adalah + 2
f.
Bilangan oksidasi unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1
Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1
g.
Bilangan oksidasi unsur oksigen dalam senyawanya pada umumnya adalah – 2,
kecuali :
-
Dalam senyawa peroksida, biloks oksigen adalah -1
Contoh : Dalam senyawa H2O2,
biloks oksigen = -1
-
Dalam senyawa superoksida, biloks oksigen adalah - ½
Contoh : Dalam senyawa KO2,
biloks oksigen = - ½
- Dalam senyawa dengan fluor, biloks oksigen adalah 2
Contoh : Dalam senyawa OF2,
biloks oksigen = +2
h. Bilangan oksidasi unsur hidrogen dalam senyawanya pada umumnya adalah + 1,
kecuali dalam senyawa hidrida (logam + oksigen) maka biloks H = -1
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3 !
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3 !
Jawab:
Jumlah bilangan oksidasi
SO3 = 0
Jumlah bilangan oksidasi
O = -2
Maka:
⇒ b.o S + (3 × b.o O) = 0
⇒ b.o S + (3 × -2) = 0
⇒ b.o S + (-6) = 0
⇒ b.o S = 0 + 6
⇒ b.o S = 6
Jadi, bilangan oksidasi
S dalam SO3 adalah 6.
2.
Tentukan bilangan oksidasi Cl adalam ion ClO3− !
Jawab:
Jumlah bilangan oksidasi
ClO3− = −1
Bilangan oksidasi O = -2
Maka:
⇒ (b.o Cl) + (3 × b.o O) = −1
⇒ (b.o Cl) + (3 × -2) = −1
⇒ (b.o Cl) + (-6) = −1
⇒ b.o Cl = −1 + 6
⇒ b.o Cl = 5
Jadi, biloks Cl dalam
ClO3– = +5.
Menentukan Oksidator, Reduktor, Hasil Oksidasi dan Hasil Reduksi
Contoh Soal :
Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi dalam reaksi berikut !
2Al(s) + 3Pb(NO3)2(g) → 2Al(NO3)3 (aq) + 3Pb(s)
Jawab :
Reaksi Autoredoks
Contoh Soal :
Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi dan hasil oksidasi dalam reaksi berikut !
2Al(s) + 3Pb(NO3)2(g) → 2Al(NO3)3 (aq) + 3Pb(s)
Jawab :
Dengan begitu diperoleh
:
Ø
Oksidator (yang mengalami reduksi = biloks turun) : Pb(NO3)2
Ø
Reduktor (yang mengalami oksidasi = biloks naik) : Al
Ø
Hasil Oksidasi : Al(NO3)3
Ø
Hasil Reduksi : Pb
Reaksi Autoredoks
Suatu zat dapat terduksi maupun teroksidasi
memghasilkan zat lain. Zat tersebut bertindak sebagai reduktor dan oksidator.
Reaksi yang berlangsung seperti itu disebut Reaksi autoredoks (disproporsionasi).
Contoh :
Pada reaksi di atas Unsur Cl pada molekul Cl2
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi secara bersamaan, maka reaksi tersebut merupakan
reaksi reaksi autoredoks.
Pada reaksi di atas hasil dari reaksi oksidasi dan reduksi adalah 3S (Belerang) , maka reaksi tersebut merupakan reaksi reaksi autoredoks.
sangat membantu....
BalasHapusTerima kasih..Sangat diharapkan kritik dan masukannya, biar lebih baik lagi ke depannya..
Hapus